Oh..Ini Rupanya Kau Cinta ??

Alhamdulilah, aku kembali mendarat lagi di kota Padang ini, hanya sehari pulang kampung sekedar melihat kedua wajah kedua orang tuaku, plus menjahili Poppy Si Cubby adik manisku, Hmm bentar lagi Popy akan SMP, ia lagi bingung mau masuk SMPN 1 Sawahlunto, atau MTSN Sungai Lasi. Hm..aku malah memberikan saran dia memilih SMPN 1 Sawahlunto, karena selain dekat dengan orang tua, pergaulan adikku yang hampir baligh itu akan mudah di kontrol oleh kedua orang tuaku nanti, lagian SMPN 1 Swl adalah SMP paling unggul di kotaku, biar nanti ia bisa berprestasi dan punya keterampilan yang bagus.

Semalam dikampung aku malah habiskan jam-jam itu dengan curhat dengan Mama, Appa ku bikin Iri karena aku malah nampak dekat dengan Mama, kasihan juga Appa, sejak adik laki-laki satu-satu di keluargaku pergi untuk selamanya, Appa jadi nggak punya kawan ngobrol. Pasti Appa kesepian, Duh..Appa doakan ajah yah nanti calon mantu Appa orang yang suka cerita kayak Appa juga, biar klop hehe.

Curhat sama Mama, adalah rutinitasku setiap pulang kampung, aku curhat apa saja, tapi lebih sering masalah hati, saat aku menyukai seseorang aku selalu minta pertimbangan Mama, Hm..meskipun aku punya Murabby aku lebih percaya orang tuaku untuk perkara yang satu ini, Murabby hanya jadi tempat curhatku ttg amanah dakwah, tarbiyah dan seputar itu saja.

Seminggu ini memang kurasakan jiwaku tidak tenang, sekelebat bayang memasak dibenakku, aku sudah berusaha menghalaunya lewat doa dan tulisan-tulisan yang kubuat sedemikian rupa. Aku selalu meluapkan semua permasalahanku lewat tulisan , ketimbang share kepada orang lain, walhasil kini diariku mungkin sudah layak di bukukan, tapi tunggulah...akan ada waktunya aku menerbitkan jejak langkahku itu.

Mamaku hanya tersenyum manis saat aku ungkapkan rasa yang ada dalam hatiku saat ini, ia bilang aku sudah mulai dewasa.
Yesss............
Aku sedikit tersungging, karena selama ini kedua orang tuaku masih menganggapku anak kecil, tiap menit mereka menelpon, tanyakan apa aku sudah makan, bagaiamana keuangan, nilai-nilaiku di kuliah, Hm...aku sangat beruntung memiliki mereka.

"Jadi apa solusinya Ma?" Tanyaku malu. Mama hanya menyerahkan semuanya padaku, ku ceritakan semua hal yang kutahu tentang pemuda itu, dan Mama hanya mengangguk-angguk, bukan setuju tapi mencerna tiap kalimat yang kulontarkan.

"Menikah" Kata itu terucap dari bibirku, padahal aku tak pernah menuliskannya dalam target hidupku tahun ini. Semua itu hanya karena rasa ini sungguh hampir membuatku gila, dan aku ingin secepatnya menyelesaikannya, tidak ingin berlarut-larut dalam rasa yang kacau ini. Sontak Mamaku terkejut, ia menatapku lekat.

"Kalau dia memang menginginkan kamu, dia pasti menemui Ama dan Apa, kalau dia benar-benar lelaki yang baik-baik" sahut Mama. Pikiranku tiba-tiba menjulang, aku juga tidak tahu dia menyukaiku atau tidak, karena aku tidak berani menanyakannya.
"Bukan dengan dia Ma, tapi dengan orang pilihan Mama" Lanjutku membuat Mama makin terkejut.
"Iyah...Vi rasa kalau sudah punya Suami, bisa menghalangi rasa ini untuk mengganggu fikiran ini Ma" Ujarku berpendapat.
"Lah mana bisa seperti itu Nak, kamu menyukai si A masak menikah dengan Si B" Celetuk Mama
"Ndak tahu lah Ma, Vi ndak mau juga terlalu berharap akan dia, tapi cuma ingin menghilangkan rasa ini, biar nggak gangguin terus, Vi kira solusinya bisa dengan itu" Ujarku senyum-senyum
"Pokoknya Vi akan setuju saja kalau dia juga pilihan Mama dan Appa" Lanjutku kemudian

Entahlah, mungkin terlalu cepat aku memutuskan Solusi, sehingga Mamaku keheranan hihihi. Namun nasihat Mama kali ini sedikit membantuku memudarkan perasaan itu, aku harus sukses dulu, menikah itu bisa saja nanti, lagian belum ada yang sholeh yang datang kan??? So..ini cuma perasaaan yang singgah saja, nggak usah terlalu di dramatisir. 

Aku anak pertama, tugas utamaku setelah lulus nanti, adalah membantu orang tuaku menyekolahkan kedua adikku, aku akan berbakti dulu kepada kedua orang yang telah menjadikan aku secantik ini...Huiwwww...(pede kali nih..hehe)

Yah...wahai rasa sejuta warna
Yang ku sebut kau dengan CINTA
Silahkan pergi dulu yah
Terima Kasih sudah singgah
Tapi jangan keseringan, nggak nyaman Nih !!!
Ok Ok....Hussssssss Hussssssssssssss

Hhaha..jadi begitulah solusi yang kudapatkan setelah Curhat dengan Mama, Hebat Kan Mamaku, bisa menjinakkan rasa yang luar biasa itu hampir tak berbekas sama sekali !!!
Hanya Mimpi akan meraih cita yang tertanam dalam dalam hatiku
Mungkin lumayan Berat juga melupakannya secara perlahan, But Its Must !!!
AKU HARUS SUKSES MENJADI KEBANGGAAN Mama dan Papa.....