MY BEST FAMILY

Alhamdulillah ya Allah, nikmat paling besar yang kau berikan padaku saat ini adalah aku punya best Family yang super Ok, Mama dan Papa selalu saling support pun kutahu mereka juga kerap bertengkar karena masalah EGo masing-masing, so karena ada kami anak-anak mereka, itu cuma berlangsung sebentar saja, alhamdulilah aku selalu rindukan senyum Mama dan Papaku tiap hari mau beraktivitas, buat merekalah sekarang aku nak berjuang, karena Why aku yang paling kuat adalah SEGERA berikan kesuksesanku pada family aku ^_^

Beberapa hal yang aku ambil dari cara orang tua aku ajarkan kami anak-anaknya

1. Penting sekali belajar agama, baca alquran dan shalat 5 kali sehari semalam, wah kalo waktu kecil ke, aku suka bandel juga kalo disuruh mengaji dan shalat, walhasil kaki aku panas-panas kena ikat pinggang Papa atau kena tangkai sapu.....uwihhh....dan pernah juga dikurung macam ayam seharian...uweeekk..aku benar-benar kapok dengan ganjaran itu ckck. Aku dan adik-adikku alami itu semua waktu kecil, yelah nakalnya hampir sama, senangnya main saja wkwk. Tapi aku bersyukur sekarang, ortu berlaku kejam macam tu waktu aku kecil, so sekarang aku jadi kasihan lihat kawan-kawan aku yang tak bisa ngaji alquran, dan nggak  jalan hidupnya, hura-hura dll. Namun Ortu aku tak pernah marah kalo tak ada sebab ke, karena kami nakal makanya hukumannya macam tu, kalo tak ada salah dihukum juga, orang gila itu namanya wkwkk .

2. Mama dan Papa selalu ada sisakan waktu buat bersama kami, pun hanya setengah jam atau sebentar saja. misalnya waktu makan malam bersama2 atau sarapan, pokoe aku tak rasakan hilang kasih sayang kedua orang tuaku, pun mereka pergi kerja pagi pulang malam. Nah sampai sebesar inipun aku masih suka makan bersama, beli nasi satu bungkus serabut bersama-sama seperti burung kelaparan hahah..tapi seru ke, orang lain mungkin udah jarang makan macam burung macam ni, tapi my family alhamdulillah masih suka until NOw, dan ini moment yang aku tunggu-tunggu kalo pulkam ^_^

3. Mama dana Papa selalu komunikasikan pada kami apa yang terjadi, tak ada rahasia diantara kami, dari informasi tanah, harta sampai apa yang lagi Papa urus (maklum Papa aku juga ninik mamak di kampung aku) kami tahu, tapi hanya boleh sekedar tahu, tak boleh cakap2 sama orang hihihihi *yuhuu..aib orang tak boleh ding, Mama dan Papa kasih tahu begitu, moga kami ambil pelajaran disana, tak jadi dan tak tiru kalo itu jelek. Aku dan adik-adik sangat tahu bagaimana kisah orang tua kami sejak mereka tahu apa yang terjadi dalam hidup mereka, yah mereka ceritakan semuanya, pun yang aku dengar sedih sekali, namun itulah yang buat aku berpola pikir mau segera sukses agar mereka segera bahagia juga ^_^ Moga Mudah Ya Allah.

4. Support Pendidikan
Nah ini yang aku salut banget sama ortu, kalo dilihat dari finansial tak seorangpun yang menyangka dahulunya aku akan bisa lulus juga S1, adik aku juga sedang otw kuliah, dan kami semua tidak tertinggal dari segi pendidikan. Mama sangat andil dalam hal ini, ia tak malu mengurus beasiswaku kmana-mana, asalkan anaknya sekolah, Mama akan datangi ke ujung duniapun, Di usia kuliah aku masih dibantu Mamaku mengurus beasiswa, mama ikut ke kampus dan jumpa sama dosen aku, haha..hanya aku yang macam tu, soalnya dosen tak percaya aku orang anak tak berpunya, nggak tahu deh knapa, penampilan aku emang rapi, yah harus, kalo kucel aku dikira gembel dung ntar, yuhuu..pakaian muslimah ternyata buat kita tampak lebih gimana itu, nggak kelihatan miskinnya wkwkwk...moga ajah deh segera aku jadi orang tua. Yuhu...asyik bukan, punya ortu yang support macam ni.

5. Selalu ada solusi di tiap perbedaan pendapat
Semakinhari aku dan adik-adik aku kan semakin besar ni, kamipun udah bisa memilih jalan apa yang nak kami tempuh. Saking protektivenya ortu mereka udah tahu apa yang harus aku lakukan setelah ini, aku akan kerja ini setelah ini, yah cendrung agak mengatur. Namun aku tahu mereka begitu, karena nggak mau aku tak sukses, mereka niatnya baik, namun yang namanya anak muda, mimpinya sejagat woyyy jadi nggak level dengan impian ortu yang mau aku jadi PNS, menikah dengan PNS dan bahagia sampai pensiun ^_^. So pun bergini, ortu menghormati pilihanku, selagi aku tak melenceng2 amat. Yah aku tak mau buat mereka sedih, yah aku sendiri yang harus sesuaikan dengan mereka. Toh cita-cita aku di awal juga jadi seorang Dosen, seperti impian ortu, tapi agar aku nggak frustasi sekali dengan hobby bisnisku aku tetap juga jalani sambilan, sabtu minggu dan hari libur adalah waktuku untuk merajut impianku wkwkkk.... Ortu orangnya nggak diktator kok, justru baik banget, mereka akan menerima dan biarkan aku kalo kuliah aku terap baik, prestasi aku nggak turun, bisnis aku jalan (ini kemauanku) pokoknya siapa yang mau jumpa ortu aku, nggak usah cemas, mereka baik banget, apapun pilihan mereka, tetep aku yang memutuskan  ^_^

6. Ajari Mandiri dengan Uang Belanja Minim
Nah ini yang aku dan adik-adik alami di saat kami usia sekolah, tak ada cerita jajan banyak-banyak, wajar saja aku dari SD, SMP dan SMA lebih suka di perpustakaan kalo jam break, selain aku hemat uang jajan aku juga nggak terpedaya oleh kawan2 yang belanjanya banyak, maklum kalo abege efek lingkungan itu lumayan membuat iman luluh juga, karena uang Jajan yang minim, tentulah kami mikir, yah makanya perpus jadi tempat idaman sewaktu keluar main. So, uang banyak itu ternyata efeknya nggak bagus buat perkembangan anak, karena yah mereka akan jadi manja. Hal ini dilakukan ortu sampai saat ini, saat ini justru aku cuma dikasih uang 100an saja sebulan, itupun aku nggak minta..hehe..maklum aku mau mandiri, maksudnya sedang belajar mandiri hehe :D Cara ini juga mungkin yang buat pola mandiri dalam sikapku, aku mikir buat hunting beasiswa, ikut part time kerja sambil kuliah, belajar kalo ujian, yah pandai-pandai saja agar semuanya balance. Makasih orang tua aku yang sangat luar biasa, kalo tidak karena didikan mereka aku belum tentu seperti ini.

7. Ajak anak lakukan kerja orang tua
Yah, dulu waktu masih kecil Ortu tak ada manjakan kami, tapi tak juga ambil masa bermain kami, yah ajak kerja tapi tetep buat fun saja. Aku masih ingat kami di ajak ortu bajakin sawah, du ilehh dorong bajaknya buat punggung aku rasa capek banget, angkatin karung-karung padi buat badanku gatal, bawa pasir di gerobak, ngadukin semen dll. Disana kami merasakan susahnya orang tuaku kerja, itu mah belum sebanding, baru kerja dikit ajah udah capek ckckkcck...."Nak, kalo ndak sekolah yah kerjanya keras seperti ini, makanya rajin sekolah biar punya kerja pegang pena saja lagi" Ujar Mamaku. Dari ajakan partisipasi dengan kerja2 mereka itu membuat kami makin termotivasi untuk bilang ke badan NGGAK MAU KERJA BERAT SEPERTI ITU...Yuk harus sekolah ^_^


8. Kotrol tontonan dan jadwal istirahat
Yups, sampai saat inipun my Mummy masih kontrol jadwal tidur kami, aku ajah di Padang, di telponin, apa sudah makan, istirahat bla bla...Dari kecil kami nggak boleh nonton lama-lama, harus pulang ketika sudah waktunya, nggak boleh keluyuran bla..bla..macam anak emas ajah ne Mama. Tapi aku belajar lagi sama Mama aku, sesibuk itu dia, untuk Anak no 1, subhanallah tak kan terbalaskan jasa beliau dalam kehidupanku, kelak jika aku punya baby, tak kan Mama yang jadi pengasuh, soalnya sekarang ini banyak nian wanita-wanita karier yang Ibunya malah disuruh ngasuh anaknya, hailah,,,anak macam apa itu, udah kita yang di asuh sampai jadi Emak orang , sekarang anak kita mereka pula yang disuruh ngasuh, Ya Allah moga aku nggak ya Allah, Mama dan Papaku harus bahagia selalu, nggak boleh kecapean, nggak boleh banyak pikiranm harus senang2 dan nyaman beribadah, itu azzamku.

9. Pergaulan dan Cinta
Nah, perkara yang inipun kami selalu sharing dengan kedua orang tuaku, yuhuu mereka lebih dulu makan garam dibanding aku kan?? so mereka lebih tahu mana yang baik dan mana yang buruk ^_^. Ortu tak ada larang kami pacaran, tapi syaratnya lelaki tu harus jumpa dulu sama ortu, kalo nggak CUT, No Way. Tapi alhamdulillah anak-anak my perent tak ada yang suka pacaran hiks hiks, alhamdulillah tarbiyah telah sentuh kami anak-anaknya, meskipun ortu aku sendiri tak tarbiyah, tapi mereka support kalo perkara ini. Nah saat ini aku yang pusing ditanyain mulu soal cinta, ahay..normal yah aku pernah jatuh cinta sampai ngerasa dunia begitu kejam karena yang aku cintai begitu mengerikan ternyata, SALAH ORANG Ding :p atau Aku suka tapi ia begitu sempurna, akibatnya kukubur rasa dengan tulisan yang beruraian air mata, Atau adalagi yang perhatian banget tapi aku tak ada rasa sama dia, atau atau yang lainya, semuanya kuceritakan pada Mama dan Papa. "Hahhaahaha..wajar itu, kamu sedang belajar Cinta Nak, itu namanya sudah dewasa" Ujar Papa menertawaiku, karena kisahku lumayan aneh.
"Bedakan antara Impian dan Nafsu, kamu perempuan, yang idealnya menunggu, lelaki yang memberikan kepastian, makanya lelaki diberikan kelebihan berani dan berpikir dengan logika" Pesan Papa.
"Sekarang kamu nggak usah pikirkan macam-macam, persiapkan diri, kejar impianmu, kalau jodoh ndak akan kemana, ntar kalo sudah waktunya, biar Papa dan Mama carikan" Lanjut Papa dan Mamaku. Nah sampai permasalah inipun Mama dan Papa aku andil. fantastis bukan, tapi nasihat mereka selalu benar dan bermanfaat bagi aku.
"Nah itu akibatnya kalo sudah berumah tangga, masih tinggal sama orang tua, rentan salah paham, besok kalo kamu dah menikah, usahakan tinggal mandiri, walaupun kecil dan sederhana, disanalah kamu memulai untuk merintisnya bersama" Lanjut Mama saat nonton sinetron yang ceritanya anak mantunya di usir karena Si Ibu takut kasih sayang anaknya luntur karena kehadiran mantunya
"Gubrak orang tua aku pun sudah pikirkan sejauh ituuuuuuuuuuuuuuuu
Luar Biasaaaaaaaa..The Best Family deh, and aku yang memilikinya, Aku bangga sangat, Go family Life