KU JAGA LISANNYA DALAM PENGHAMBAANKU PADA TUHANKU

Bismillahirrahmanirrahim

Kali ini aku ingin mencerikan sebuah kisah dari seorang gadis yang hampir mirip denganku sifatnya, ia amat polos namun sangat berdedikasi atas amanah yang diembannya, ia sangat ceria namun tetap berusaha menjaga izzahnya sebagai seorang muslimah beragama. Ia ramah pada semua orang sehingga tak heran banyak juga yang menganggap keramahan dan kebaikannya itu adalah suatu perhatian yang lebih bagi kawan lawan jenis. Ia sangat pandai membangun hubungan silahturahmi, berprestasi dan telah ikut training ke luar kota untuk melatih jiwa entrepneushipnya yang tersembul di antara jiwa menulis dan belajarnya. Pokoe e ni gadis jadi inspirasi aku banget.

Wajahnya tak begitu cantik, kulit sawo matang, gemuk dan pendek, namun cahaya senyum tulusnya dalam bersahabat buat ia adalah muslimah cantik bagiku. Suatu ketika ia menceritakan apa yang dialaminya padaku. Saat ini ia telah mendapatkan gelar sarjana dan juga telah meraih posisi yang bagus di bisnis yang ia tekuni saat ini. Aku sangat salut dengannya, ia pintar menulis, punya beberapa antologi, dan sekarang sudah punya ekstra income dan kabarnya sedang merintis sebuah penerbitan dengan sahabat-sahabatnya.

"Mungkin kamu lihat aku begitu Wah diluaran sana, namun aku tetaplah wanita yang sangat lemah dan mudah terpedaya, apalagi yang dengan masalahku saat ini Ukhti" Ujarnya kepadaku, meskipun aku tak melihat wajahnya secara langsung, karena hanya di sebuah room chat, aku rasakan ada kegalauan dalam dirinya saat ini.
"Jika ukhti ingin berbagi, silakan !! Masalah apakah itu ukh?? semoga bisa kita carikan solusi" lanjutku
"Ana dilamar oleh seseorang lewat room chat dua minggu yang lalu Ukh, dan saat ini ana sangat galau bagaimana menghadapinya " Suasana diam.
"Apakah Ukhti kenal dengan lelaki itu sebelumnya?" Tanyaku singkat
"Ana cuma berinteraksi dengan dia selama ini lewat FB, dan hanya diskusi biasa dan itupun kalo kebetulan saja, ana belum pernah bertemu langsung dengan dia sebelumnya Ukh, pesan malam itu benar-benar buat ana tidak bisa pejamkan mata, kebetulan juga ana sedang dalam masa keraguan ni ukh, ana ingin sekali menikah, seseorang tempat berbagi di kondisi yang serba seperti ini, Ukhti tahu bisnis ini dunianya kejam, kalo tidak hati-hati bisa saja terjadi hal yang tidak di inginkan, apalagi ana masih singel begini, apakah ini jawaban doa-doa ana selama ini Ukh?" dalam pertanyaannya ada pertanyaan.
"Ukhti sudah bilang padanya, jika benar ingin serius silakan temui orang tua ukhti, bicarakan secara baik-baik, toh kalo niatnya ingin tunaikan separuh agama, Insya Allah akan dilancarkan" Lanjutku.
"Sudah ana bilang seperti itu Ukhti, namun beliau katanya ingin selesaikan study dulu, nanti baru jumpai orang tua ana, saat ini berkenalan dan saling tahu saja dulu, itu katanya Ukh" Lanjut sahabatku itu.
"Loh...katanya mau nikahi Ukhti, kenapa nggak berani jumpa orang tua Ukh?? kan jumpa orang tua nggak langsung nikah begitu, toh nanti kalo tidak jodoh macam jadi sahabat saja, tapi kalo hubungan macam ini hati-hati ukhti sayang, jangan sampai syetan menguasai kita, lelaki memang di berikan kelebihan syahwat kita saja yang wanita agar lebih paham dan berhati-hati, lebih dekatkan diri pada Allah ya ukhti" Lanjutku mencoba memberi nasihat, meskipun aku juga kadang sempat tergoda dengan hal ini, makin tinggi pemahaman agamaku rasa makin berat ujian godaan itu.

"Iya Ukh, parahnya anapun ikut arus ukh, ana sms dia, tanya kabanya, kami belum pernah bertemu langsung sebelumnya Ukh, ana menyesal melakukan hal itu Ukh, ana tahu itu dosa, ana sepertinya sudah mulai mencintainya Ukh...astaghfirullah...apa yang harus ana lakukan" pertentangan jiwa telah terjadi dalam jiwa saudaraku ini, aku ikut merasakan pilunya, di satu sisi ia ingin menjaga prinsipnya salah satu sisi anugera cinta tak dapat di tolak.

Siapapun lelaki itu, aku akan langsung tampar dia jika aku tahu siapa dia namun aku juga seorang wanita yang tak punya daya jika kelak hal itu juga terjadi padaku, masihkah aku bisa menjaga prinsip kehormatanku  dengan baik, Ya Allah berikanlah aku seseorang yang benar-benar bisa menjaga kehormatanku.
"Ini ulah ucapan I Love U yang kamu umbar pada waktu yang tak tepat wahai kaum adam "
"Sadar nggak, betapa mudahnya seorang lelaki meruntuhkan izzah seorang wanita dengan kata-kata cinta"
"Jika kamu punya adik atau kakak perempuan, sesekali tanyakan pada mereka bagaimana perempuan itu hatinya, pikir dulu sebelum terucap"
"Kalian tahu sekali apa kelemahan kami, nanum kalian begitu tega melakukannya, sungguh terlalu"


Ingin kupeluk saudariku itu, aku merasakan betapa menderitanya ia sekarang, Jika cinta itu menjelma seperti cinta Zulaikha pada Yusuf, apakah si lelaki itu tahu?? jika ternyata tidak berjodoh, apakah si lelaki itu mau bertanggung jawab atas lisan yang telah terucap itu?? Aku pun menangis memohonkan doa agar Allah kembali genggam hatinya ke jalan yang terbaik.

"Ukhti...La tahzan, apa yang telah terjadi cukuplah jadi pelajaran, bersyukur alhamdulillah Ukhti merasa bersalah dan menyesal, lihat sahabat wanita kita di luar sana, dengan dosa besar saja mereka bahkan tidak peduli lagi, saat ini yang Ukhti lakukan adalah terus dekatkan diri kepada Allah yah, minimkan interaksi dengan si lelaki jika tidak terlalu penting, kalo bisa jangan."

"Jika Dia minta waktu untuk selesaikan studynya, berikan apa yang dia mau, berarti sebelum ijab dan khabul ukhti bukan milik dia, tidak ada istilah booking calon istri dalam agama kita, kalo mau beli yah langsung ijab khabul ^_^. Jika jodoh insya Allah akan dipertemukan dalam waktu yang tepat oleh Allah, Ukhti yakin saja wanita yang baik itu untuk lelaki yang baik, jadi jangan cemas dan galau yah"
"Jika Allah anugerahkan rasa Cinta jangan sampai mengalahkan rasa cinta pada Allah itu sendiri, Ukhti jalani saja bagaimana kehidupan Ukhti biasanya, berikan kesuksesan itu segera ke orang tua kita, family kita, karena merekalah Cinta Abadi kita saat ini.

"Iya Ukh, ukhti berikan ana banyak pencerahan, rasa ini benar buat hidup ana berantakan Ukh, ana kini suka  ingin tahu apa yang sedang ia lakukan, ana lihat terus statusnya walaupun ana tidak lakukan apa-apa, melihatnya saja sudah lega" Ujarnya polos, aku menggigit bibir, gadis sepolos ini tak boleh kubiarkan jatuh pada cara yang salah. Sungguh terlalu kamu wahai lelaki yang telah buat saudariku begini argttttttttttt *ingin cekik Berubahhhhh jadi kuntil juga ne gue nelusup malam-malam ke rumahnya haahahaha

"Nah, sekarangkan ukhti dah tahu itu salah, jaga interaksi sama dia, bersabar saja dan berdoa, Ukhti sekarang sibukkan saja dengan aktivitas ukthti yang super duper Wow itu yah, jangan mau jatuh karena yang namanya Cinta, orang sehebat Ukhti banyak pastinya yang mengincar, namun mungkin pada mental pecundang semua, Allah belum kirim yang pangeran berkuda putih yang berani meminang ke orang tua, tidak apa ini namanya ujian cinta, harus dihadapi dengan cara yang bijak. Oke. Jangan galau lagi yah" Lanjutku bersemangat.

"Tapi jujur Ukh, dia itu lelaki idaman ana, gagah, berpendidikan tinggi, baik banget, cerdas, dan ana rasa dia serius dengan pesan itu, karena ana kenal dia sosok yang serius, nggak pernah neko-neko" lanjutnya membela si lelaki misterius yang sukses rebut hati bidadari ini.

"Iyah, alhamdulillah Ukh, baguslah kalo begitu, namun ingat Ukh, kriteria agama yang bagus adalah aspek no 1 dalam memutuskan, kalo dia serius dengan ukhti maka dia akan hargai keputusan ukhti untuk tidak terlalu berinteraksi sampai tiba waktunya, apalagi tadi orangnya berpendidikan pasti nggak bakal kayak pemuda alay, so kalo baik budi dan agamanya aku ikut mendokan kalo kalian berjodoh yah, yang aku pesankan jangan sampai Cinta Ukhti sama dia kalahkan Cinta Sama Allah justru karena cinta ini Ukhti harus lebih dekat sama Allah, biar nanti di pernikahan dan rumah tangga samara dan berkah.

"Jaga lisannya itu dalam penghambaan Ukh pada Allah, sekarang sudah saatnya ukhti mempersiapkan menjadi seseorang Istri yang Shaliha nantinya, sebagai seorang wanita banyak sekali kewajiban kita ukhti, sebagai Istri kita harus tahu bagaimana melayani suami dengan baik, merapikan rumah, menjaga hubungan dengan mertua, keluarga besan dll, menjadi Ibu nantinya, apalagi Ukhti juga seorang bisniswoman dan akademisi, nah masih banyak yang harus dipelajari, anggap saja ketika dia fokus dengan studynya, ukht juga fokus dalam mempersiapkan diri. Jangan sampai kewajiban pokok sebagai wanita terlupakan karena karier, bagaimanapun wanita lebih utama tugasnya dirumah agar bisa lahirkan generasi syuhada " Lanjutku seperti ustadzah saja nih, seperti udah pernah alami ajah....hiks hiks.

"Subhanallah, Ukhti Syukron Jazakillah, ana benar-benar dapat ilmu yang berharga hari ini, Ukhti sangat luar biasa, beruntung sekali orang yang mendapatkan Ukhti nanti" Lanjutnya, aku yakin muka cerianya nongol.
"Biasa saja Ukh, justru ana yang beruntung mendapatkan calon suami ana nanti, karena ia tentunya jauh lebih baik dari ana" jawabku tersenyum.
"Luar biasa....ana sangat beruntung masih ada yang mengingatkan ana dalam hal ini, moga Ukhti juga lekas dapat jodoh yah, dan ana yakin pasti juga sedasyat ukhti baik hatinya"
"Oh iya gimana bisnis ukhti?? jadi lanjut ke jepan?? bla....bla...

Obrolanku berlanjut ke percakapan biasa. So, hikmah yang dapat ku ambil dalam kisah ini adalah justru orang yang tahu akan ilmu agama itu rentan akan godaan, kalo tidak pandai yah bisa terjerumus, maaf, maklum saja sahabat yang dulu aku kenal sebagai aktivis dakwah justru sekarang aku lihat tak lebih sama dari orang yang tak paham agama, pacaran juga pun diam-diam, bilang hanya teman rupanya taaruf ilegal bahkan ada yang udah komitmen mau nikah ntar selesai study. Virus MERAH JAMBU emang virus yang paling TOP kalo mau jatuhkan prinsip seorang yang ngaku jagain agama. So kadang gondok juga dengar orang-orang bilang, Jilbab ajah yang besar, bilang nggak boleh pacaran tapi BBM an aktif, FB an juga, dll, kedok doang. yah nggak bisa disalahin juga orang bilang macam tu yah, Coz yang berjilbab mah banyak, tapi yang benar2 jaga prinsip kan tergantung orangnya. tapi tetep seharusnya jilbab nggak dipakai doang, dijagain nama baik JILBAB tu.

Nah, bagi kaum lelaki nih, jangan asal bilang cinta kalo belum waktunya, kalo memang mau serius sama anak gadis orang langsung bilang orang tuanya. So, kalo belum siap, kamu jagain saja dari jauh, lihat ajah dari jauh, kamu pasti nggak tahukan?? seberapa menderitanya kaum kami, apalagi yang berhati lembut ni, niat mau ibadah jadi rusak karena kalian mengantungnya macam tu, kan nggak semua wanita yang bijak, yang tahu bagaimana cara mengatasinya. Jangan buat kami terpedaya dengan kata Cinta yang belum seharusnya terucap. Sahabat Muslimah moga kita tetep pegang teguh prinsip "Pacaran Setelah Menikah Lebih Ok "

Alhamdulilah, aku bisa nulis juga cerita ini, seperti menceritakan kisah sendiri jadinya hahhaha, Subhanallah, Allah benar-benar sayang banget ama aku Nih, dia berikan solusi dengan cara paling baik hohoh
Thanks Allah ^_^

29 Maret 2013
12.13 WIB in my Inspiring Room

CAHAYA YANG MENERANGI KEHIDUPAN


Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah aku masih diberikan masa bernyawa buat berbagi apa yang aku pahami dan aku miliki kepada sahabat-sahabat semua. Baik itu share pengalaman pribadi, sharing ilmu yang juga kudapatkan dari hasil diskusi, baca buku, ataupun mendengarkan. Nah tidak harus semua yang diambil, ambil saja yang bermanfaat dan buang kelaut yang tak ada manfaatnya, karena aku cuma manusia biasa yang tak sempurna yah ^_^

Nah, pagi ini aku mau menulis tentang sebuah cahaya yang dapat menerangi kehidupan. Apakah Itu?? Ada yang tahu???  Beeeeeeeeppp ______^_^ ada?? Hmmmmmm (sambil minum shake herbalife). 
" Kak, aku mau cuti sementara dulu buat fokus bisnis" Sebuah sms masuk ke HP aku pagi tadi. Dengan mata bangun tidur, sipit-sipit macam orang korea ku biarkan sms itu *aku mau ke kamar siram dulu *CUCI MUKA* wkwkkwkwk.
"Nomor Yang anda tuju tidak dapat dihubungi" Inilah jawaban sang operator saat aku mencoba hubungi adikku itu, yah dia adik dapat besar, aku ingin langsung ngomelin dia macam emak-emak, biar sadar, mungkin pas sending sms macam tu ke aku lagi *GALAU.com* kucoba lagi kucoba lagi...haitsss ini operator yang cerewet banget atau HP aku yang udah soak atau HP dia yang sok cuek. Ini misteri kehidupan Sob (kalimat yang suka aku dengar di training hehehe)

 Came Back again to my topic today ^_^
Memilih istirahat sekolah untuk lakukan niaga/bisnis adalah keputusan yang benar-benar harus dipikirkan matang-matang, bukan keputusan mendadak karena memang lagi ada masalah di kampus/sekolah, problem keluarga, problem dengan teman, dosen dll ( problem semua yah...ya iyalah kalo tak ada problem tak serasa hidup ni penuh warna). 
1. Apakah itu sudah keputusan final? apa alasannya?? jika alasannya untuk hindari masalah sepele macam diatas mending lupain ajah deh semangat buat putus sekolah, yakinlah ntar kamu bakal rindu sama yang namanya sekolah/kampus karena suasana kampus itu beda dengan suasana di rumah, di pasar, di kafe atau di angkot, ya nggak??

2. Sudah punya planing jika istirahat sekolah?? Udah jelas belum?? dan apakah siap melakukannya. Kalo masih angan-angan kelaut ajah deh loe, sama ajah bunuh diri, mau hidup enak tapi nggak usaha?? sama ajah boong gede tuh. Teori itu gampang banget, bicara aku bisa aku bisa itu simple banget, anak kecil ajah bisa, nulis macam aku nih juga bisa dilakukan banyak orang,  namun prakteknya itu loh, luar biasa kamu harus lawan musuh kemalasan, nggak mood, malu dalam diri kamu sendiri. Are U Ready???

3. Kamu benar-benar sayang nggak sih sebenarnya sama orang tua kamu?? Ingat loh, orang tua kita akan bangga kalo anaknya sekolah tinggi, berprestasi, dan berakhlak mulia (rajin shalat, ngaji, ibadah keren, ramah sama semua orang). Coba deh merenung sebentar apa ajah jasa ortu yang udah diberikan sama kamu sampai segede sekarang, bisa balas nggak?kalo di uangkan udah ratusan juta mungkin, bisa bayar nggak?? So, cuma itu yang diharapkan orang tua, kesuksesan kamu, apapun mereka lakukan untuk kita, kenapa kita tidak lakukan hal yang sedikit itu buat mereka, toh itu yang sukses juga kita. Memang benar bisnis ujung-ujungnya duit, tapi orang yang sekolah tinggipun banyak yang sukses bisnisnya, bukan sekolahnya yang salah, bukan tugas2 kuliahnya yang salah, bukan sahabat yang belum peduli di lingkungan kampus yang salah tapi PRIBADI KITA SENDIRI yang belum siap untuk menghadapi semuanya. Masalah segini ajah kamu belum bisa selesaikan, apalagi mau bisnis. Seharusnya kamu selesaikan problem itu satu persatu bukan malah menghilangkan dan menjauhinya.

4. Menuntut ilmu adalah kewajiban kita sebagai Umat Islam, berdosa bagi yang tidak mau menuntut ilmu, terutama Ilmu agama, makanya waktu kecil kita dipaksa belajar alquran sama orang tua, pun kadang bolos karena asyik main kelereng (ngaku.com, Amma maap ckckc)  atau ada sahabat disini yang nggak pandai baca alquran?? Masya Allah ini kelewatan, ntar gimana kamu shalatin keluarga yang meninggal, kalo laki-laki gimana tuh jadi imam ntar, mau anak-anaknya bilang *Ndak mau belajar ngaji, bapak saja nggak bisa mengaji" Gubrak... trus si bapak ngeles "Nasi udah jadi bubur nak, makanya kamu jangan tiru bapak" hailahhh anak-anak mana paham Pak, mereka itu mah dalam zona meniru. Selagi ada masa segera belajar, masih mikirin malu?? yo wes ntar malaikat Malik juga kagak malu lempar ke neraka tuh...nauzubillahimindzalik (Jauh-Jauhlah dari keluargaku azab tu ya Allah)

5. 9 pintu rejeki itu didapatkan dari berniaga/bisnis, yups aku juga sepakat macam tu, karena aku sudah rasakan rejekinya tuh ^_^ tapi bukan itu alasan untuk berhenti kuliah/sekolah. "Kan kuliah nanti hanya buat dapatkan ijazah, supaya bisa kerja, dan dapat penghasilan" Ujar seseorang yang aku lupa namanya (maklum kurang herbalifeline hohohoho) Nah, kalo berniaga kan juga itu muaranya, penghasilan, gaji dan akan jauh lebih besar yang didapatkan. Yups ungkapan itu benar kok?? namun kalo kamu bisa dua-duanya, akan jauh lebih baik. So mau jadi baik atau jauh lebih baik??(Pilihan lagi Sob). Kalo mau jadi contoh, jadi inspirasi banyak orang harus mau jadi THE BEST (aku bisa nulis ajah baru yah...masih usaha jadi the best ckckkck). Lagian banyak kok para pegawai yang berbisnis sukses juga, mahasiswa part time bisnis keren juga incomenya, ibu rumah tangga part time work from home luar biasa sepak terjangnya.....Nah kalo mau cari contoh orang-orang macam nih, any job no problem, so action and do more. 

6. Menuntut Ilmu adalah wajib bagi orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang menuntut ilmu ini, ditinggikan derajatnya beberapa tingkat oleh Allah SWT. Luar biasa, hebat bukan janji Allah buat kamu yang terus belajar menuntut ilmu, ladang pahala. So, kenapa pilih meninggalkan hal yang bermanfaat macam ni, nggak mau nabung pahala Sob, udah PD amat banyak pahala yah?? 

Nah, itulah kira-kira yang aku ketahui tentang keutamaan menuntut ilmu, bagi adik aku yang amat kami sayangi, keluarga kamu juga sangat ingin kamu sekolah tinggi, renungi kembali yah keputusannya. JIka kamu mau bisa kok balance antara sekolah dengan bisnis. Allah berikan 24 jam kan nggak untuk sekolah semua kan?? ada sela diantara itu nah itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. 



Intermezoo
"Aku pernah juga pikir macam ni saat aku lebih tergiur dengan penghasilanku, namun nggak tahu mataku singgah di sebuah blog anak muda luar biasa, namanya Amalina Peter Usia 24 th, saat ini telah meraih posisi President Team di Herbalife, aku baca bagaimana ia mengawali bisnisnya saat masih usia kuliah dan juga jadi seorang Ibu (Kerenkan ? nikah muda, kuliah Ok, bisnis dasyat). "Kalo kuliah yah fokus kuliah, kalo bisnis, yah fokus bisnis" Itu kalimat Amalina yang buat aku terbuka mata kalo sebenarnya manusia itu bisa melakukan banyak hal tergantung bagaimana ia mengatur waktunya dengan sangat baik. FOKUS Itu Penting. Disana juga aku baca saat teman-temannya kecewa karena Amalina tak lagi bisa bareng2 seperti biasanya, sibuk terus, ada kehilangan gaya hidup abege. Ya itu adalah salah satu tantangannya jika mau memulai di usia muda, harus mau cut kenyamanan2 having fun dengan kawan2 genk, so sekarang kita mau bangun bisnis, harus mulai atur strategi, atur waktu, bla..bla..ndak ada lagi jaman main-main, ndak ada waktu buat yang sia-sia. "Pacaran buat sia-sia nggak?? kalo menurutku iyah...ngapain ngabisin waktu ngobrol nggak jelas sama orang yang belum jelas jadi suami kita, kalo udah siap dengan segala konsekwensinya "NIKAH" saja sekalian Ibadah, dijamin bisa buka rejeki lebih dasyat lagi. Opss ini ungkapan sahabat yang udah NIkah dan aku lihat sendiri bukti kekuatan ibadah. So semoga team di bawah organisasi aku juga macam ni, karena lebih banyak GEN-H, GEN H yang sukses sekolahnya, Sukses Ibadahnya, Sukses Bisnisnya. Ingat kata pak Faisal Solichin Spiritual Life ^ Family Life^ Herbalife, Alhamdulillah aku berada di bisnis yang tepat. Yess

** Mentor aku ajah tamatan s2 dua-duanya, trus presteam ajah ada yang tamatan luar negeri, di herbalife jangan kira orang-orang nggak sekolah ajah, model supir angkot, supir pesawat, dokter, pejabat, mahasiswa, ibu rumah tangga, dll. So mau design hidup lebih bergensi dengan nutrisi paling bergensi kamu bisa lakukan hal yang jauh lebih baik.

*** Bisnis ini mengajarkan aku agar fokus sama orang-orang yang mau dibina saja, nah orang-orang yang mau dibina itu ciri-cirinya seperti ini, rajin bertanya bagaimana langkah selanjutnya dan dilakukan, diskusi permasalah dan temukan solusinya dan di praktekin, rajin ikut training, menikmati proses dan nggak lama-lama galau dalam masalah-masalah yang kalo dibiarkan ya iyalah numpuk. Ingat Ini Bisnis kita sendiri, jangan harap kamu suruh-suruh orang ngelakuin ini dan itu sedangkan kamu duduk ajah macam Boss, jadilah inspirasi, kamu dulu lakukan hal yang lebih, berikan contoh dan mereka akan tiru dan ikuti langkah kamu.
** So, seharusnya ini bukan kewajiban aku kali ikut campur dalam urusan pribadi semua team aku, namun disinilah aku belajar arti sebuah keluarga, aku angap mereka semua adalah adik dan kakak aku yang ku ingin lihat ksuksesan mereka. Jika aku lihat itu salah, wajib rasanya mengingatkan. Karena itu juga yang dilakukan mentor aku dalam mendidikku selama ini, ia bagaikan seorang Ibu bagiku, saat aku bingung antara kuliah dan bisnis ia berikan aku jalan, alhamdulillah aku bisa jalani dua-duanya dengan baik, Teng Qyu Mentor sayang ^_^

Managemen waktu itulah kuncinya dan fokus pada target kamu??
FOkus ini bukan berarti itu ajah yang dihadang, soalnya kalo aku sendiri pasti ada masa-masa jenuh lakukan ini, nah saat itulah aku lakukan yang lain Fokus juga ^_^
"Demi Masa, Sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran"
(Al-ASR 1-3). Semoga kita semua jadi orang-orang yang mengunakan masa yang diberikan Allah ini dengan sebaik-baiknya. Kejarlah dunia seakan kamu akan hidup seribu tahun lagi, Kejarlah akhirat seakan kamu meninggal esok hari. 

Aku bukan pakar kali dalam ilmu agama ini, So aku share apa yang aku tahu, dan aku jadikan pegangan hidup aku selama ini, jadi bagi sahabat kira aku ustadzah yang super paham ilmu agama, belum yah hehe, jadi ntar di brondong pertanyaan, aku hanya orang biasa yang terus harus belajar saja.

Buat Team aku yang luar biasa, yang lagi sibuk penelitian semoga lekas selesai kuliahnya, yang masih kuliah jalani dengan bersungguh-sungguh. SIMPLE FUN and MAGICAL slogan ini akan datang jika kamu sendiri yang design dalam diri kamu. Yuk kita berikan senyum terlebar buat kedua orang tua kita, dengan mempersembahkan kesuksesan kita lebih cepat dari yang ia kira. Mereka Menunggu Kesuksesan kita Lho !! So sampai kapan mereka nggak tahu?? Tugas kitalah yang buat Goal Setting agar terjadi Lebih Cepat *_*
Mohon doanya agar aku juga bisa melanjutkan sekolah aku lagi tahun ini, Aaamin Ya Allah :D

Salam sukses buat semua
Go President Team
USAHA = HASIL
Man Jadda wa Jadda.

KETIKA ADIK MINTA UANG

"Unni tambah uang Ici 200 ribu buat beli HP" Rengek adikku yang no 2 saat pulang ke Padang, ia ingin sekali beli HP yang ia inginkan.
"Haduh, Unni baru saja belanja produk 10 juta bulan ini, Unni benar-benar ngepres nih Dik"
Jawabku sedih tidak bisa penuhi keinginan dia, orang saja aku bantuin masa adik saja tidak, Ici sih datang saat uni lagi tak punya uang :(. Di awal bulan aku harus mengansur biaya Tour ke Bangkok 1.5 Juta lagi, Du ileh money merah biru itu hanya numpang saja ditanganku, aku masih dalam masa investasi, investasi dan investasi.
"Uang Ici ada sih Ni, tapi dipinjam sama orang, Ici sudah minta tapi ia banyak alasan, janji-janji saja" Ngomel Adikku
Ada gemuruh kesal dalam pikiranku, aku juga sering mengalaminya, janji palsu, di awal waktu meminjam sangat manis mulutnya, namun ketika minta seperti aku pula yang mengemis, padahal hak aku yang aku minta.
"Uni kan sudah bilang, kalo kita nggak ada masa buat pinjamkan orang kalo masih butuh seperti ini, okelah kalo punya banyak tabungan nanti, kasih saja orang tu, tapi inikan kita yang jadi repot" Giliran aku yang ngomel.

Orang yang dipinjam juga kadang kurang peka, kalo hutang yah harus dibayar, syukur orang sudah lapangkan waktu sulit, tapi kebanyakan orang yang kutemui, lembut orang tak ada minta, malah senang pilih diam dan pura-pura cuek, padahal kalo nggak bayar hutang siap-siap jadi penghuni neraka ^_^
Astaghfirullah aku kalo ngomel yah macam ni..susah di rem hahhaha...soalnya aku dan adik-adikku nggak pernah di ajarkan orang tua berhutang. Mending tahan kalo harus berhutang. Kami sudah biasa susah, diajari mandiri, nggak boleh repotkan orang banyak. Alhamdulillah ajaran orang tua buat kami semua belajar mandiri. Aku dan adik-adikku sekolah dengan beasiswa, kami berusaha bisa bantu Papa dan Mama yang hanya seorang petani biasa.

So, namun orang sekitar suka bilang kami kaya, bisa beli laptob , bisa beli ini dan itu. Opss alhamdulillah orang bilang macam tu, doa juga bagi aku dan keluarga, kalo untuk pendidikan orang tuaku amat support, terutama Mamaku, nyamperin dosen saja Mamaku berani buat adik aku dapat beasiswa. Nggak ada malu kalo buat pertahankan kesuksesan, ujar Mamaku. So, wajar saja aku tercipta macam ni, Mamaku yang ajar aku secara tak sengaja.


Orang tua aku pernah bilang begini " Nak, maafkan mama yah belum bisa berikan kalian rumah yang layak, tidurpun masih susun sarden begini, padahal kalian sudah gadis hampir dewasa, seharusnya kami dah kasih kalian rumah yang dah berloteng, kamar anak gadis toh bukan macam ni, tapi biaya sekolah kalian harus di utamakan dulu, belum bisa perbaiki rumah dan beli ini dan itu"
Subhanallah, mereka yang susah sekolahkan aku dan adik-adik masih pikirkan hal yang lebih baik buat aku dan adik-adik aku, Allah benar-benar berikan aku malaikat berwujud manusia, aku bangga dengan orang tua aku yang begitu care. Itulah yang buat aku kuat menjalani kehidupan bersama mereka.

"Mama..jangan bilang begitu, seharusnya aku sudah bisa gantikan Mama, seharusnya Mama tak perlu susah lagi, ndak usahlah pikirkan mau rumah bagus atau ndak ada isinya Ma, yang penting kita sama-sama bahagia disini, hidup rukun dan nggak ada rasa kurang karena semua saling lengkapin" Isakku.
"Iyah, nanti kalo kamu menikah bagaimana, mana ada yang mau kalo lihat kondisi kita begini? Sudah seharusnya perbaiki rumah Nak" Mama juga terisak
"Mama, ndak usah pikirkan itu yah...sekarang Mama jangan pikiran, Vhio bisa kok mah atasi masalah itu, Vhio juga nggak mau punya suami yang lihat dari sisi harta, biarlah seperti ini, mungkin saja Allah masih menguji kita, yang jelas Mama senang selalu, sabar dan jangan lupa Shalat" Isakanku makin menjadi-jadi. Mamaku masih suka tinggal shalatnya, karena kejar ini kejar itu, yah sekarang Mamalah yang jadi tulang punggung keluarga, pun Papa juga bekerja mengolah kolamnya.
Jika Allah ijinkan, berikanlah amalan aku yang sedikit ini buat Mama, karena Mama begitu karena ingin bahagiakan aku dan adik-adik.

Waktu berlalu, jatah hidupkupun perlahan hilang tahun ke tahun. Justru karena sudah terbiasa sulit aku jadi pekerja keras begini. Banyak orang yang kenal aku, adalah orang yang super ceria dan seperti tak ada duka yang melanda kehidupanku. Padahal karena sudah terlalu banyak duka yang kutahan aku jadi super ceria begini, aku tak mau buat hidupku macam orang yang tak punya Impian. Alhamdulillah dengan Impianku, aku bisa bertahan sampai saat ini, meskipun Allah berikan jalan yang berbeda.

Alhamdulillah, keluargaku masih lengkap saat ini dan masih harmonis tentunya, Yess
Moga hal ini masih Allah anugerahkan padaku saat aku jadi seorang presiden team nanti ^_^ aku akan boyong semua mereka ke kehidupan yang kami damba-dambakan selama bertahun-tahun. Sudah cukup lama mereka menunggu kesuksesanku, dan aku akan segera berikan itu, bersamaNya aku BISA.

Alhamdulillah, ketika adik minta uang aku sudah bisa kasih, alhamdulillah ya Allah, tak ada alasan bagiku untuk tidak bersyukur, semua proses kehidupanku amat berguna bagi perkembangan kepribadianku saat ini. Nah meskipun backround aku dari keluarga yang serba kekurangan segi ekonomi, orang tua tak pernah ajarkan berhutang, karena apa?? karena kami sekeluarga tahu harus usaha kalo mau dapatkan uang yah harus usaha. Dulu Mama seringkali kena hina oleh tetangga karena mati-matian sekolahkan anak, sampai-sampai tak mikirin badan, namun sekarang mereka cuma bisa tutup mulut lihat aku dan adik-adikku berprestasi semua, so baru itu yang bisa aku kasih buat kedua orang tuaku.

Perjuanganku meraih sukses baru saja dimulai, dan aku yakin orang tuaku adalah partner bisnis aku yang akan aku ubah jadi berlianku. Makanya aku paling kesal sama orang yanng hutang tapi nggak ada usaha untuk mengembalikan sesuai janji. Makanya aku saat ini wanti-wanti banget deh hutang-hutangin orang, pun aku kenal dia tahu agama, kadang nggak jadi jaminan juga tanggung jawab balikin tepat waktu. dari pada nabung dosa karena ngomel pas minta hutang, mending aku gunakan buat sedekah deh.

Okelah, aku dan adikku mau beli HP buat dia. Alhamdulillah, setelah menulis ini, aku akan berikan apapun buat senyum adik-adikku, nanti cari lagi deh..insya allah rejeki udah ada yang ngatur ^_^
Moga aku bisa jadi Kakak dan jadi contoh yang baik buat adik-adik aku, HARUS TEGAR KALO MAU BAHAGIA *_*
28 Maret 2013, 14.54 WIB