Bismillahirrahmanirrahim
Kali ini aku ingin mencerikan sebuah kisah dari seorang gadis yang hampir mirip denganku sifatnya, ia amat polos namun sangat berdedikasi atas amanah yang diembannya, ia sangat ceria namun tetap berusaha menjaga izzahnya sebagai seorang muslimah beragama. Ia ramah pada semua orang sehingga tak heran banyak juga yang menganggap keramahan dan kebaikannya itu adalah suatu perhatian yang lebih bagi kawan lawan jenis. Ia sangat pandai membangun hubungan silahturahmi, berprestasi dan telah ikut training ke luar kota untuk melatih jiwa entrepneushipnya yang tersembul di antara jiwa menulis dan belajarnya. Pokoe e ni gadis jadi inspirasi aku banget.
Wajahnya tak begitu cantik, kulit sawo matang, gemuk dan pendek, namun cahaya senyum tulusnya dalam bersahabat buat ia adalah muslimah cantik bagiku. Suatu ketika ia menceritakan apa yang dialaminya padaku. Saat ini ia telah mendapatkan gelar sarjana dan juga telah meraih posisi yang bagus di bisnis yang ia tekuni saat ini. Aku sangat salut dengannya, ia pintar menulis, punya beberapa antologi, dan sekarang sudah punya ekstra income dan kabarnya sedang merintis sebuah penerbitan dengan sahabat-sahabatnya.
"Mungkin kamu lihat aku begitu Wah diluaran sana, namun aku tetaplah wanita yang sangat lemah dan mudah terpedaya, apalagi yang dengan masalahku saat ini Ukhti" Ujarnya kepadaku, meskipun aku tak melihat wajahnya secara langsung, karena hanya di sebuah room chat, aku rasakan ada kegalauan dalam dirinya saat ini.
"Jika ukhti ingin berbagi, silakan !! Masalah apakah itu ukh?? semoga bisa kita carikan solusi" lanjutku
"Ana dilamar oleh seseorang lewat room chat dua minggu yang lalu Ukh, dan saat ini ana sangat galau bagaimana menghadapinya " Suasana diam.
"Apakah Ukhti kenal dengan lelaki itu sebelumnya?" Tanyaku singkat
"Ana cuma berinteraksi dengan dia selama ini lewat FB, dan hanya diskusi biasa dan itupun kalo kebetulan saja, ana belum pernah bertemu langsung dengan dia sebelumnya Ukh, pesan malam itu benar-benar buat ana tidak bisa pejamkan mata, kebetulan juga ana sedang dalam masa keraguan ni ukh, ana ingin sekali menikah, seseorang tempat berbagi di kondisi yang serba seperti ini, Ukhti tahu bisnis ini dunianya kejam, kalo tidak hati-hati bisa saja terjadi hal yang tidak di inginkan, apalagi ana masih singel begini, apakah ini jawaban doa-doa ana selama ini Ukh?" dalam pertanyaannya ada pertanyaan.
"Ukhti sudah bilang padanya, jika benar ingin serius silakan temui orang tua ukhti, bicarakan secara baik-baik, toh kalo niatnya ingin tunaikan separuh agama, Insya Allah akan dilancarkan" Lanjutku.
"Sudah ana bilang seperti itu Ukhti, namun beliau katanya ingin selesaikan study dulu, nanti baru jumpai orang tua ana, saat ini berkenalan dan saling tahu saja dulu, itu katanya Ukh" Lanjut sahabatku itu.
"Loh...katanya mau nikahi Ukhti, kenapa nggak berani jumpa orang tua Ukh?? kan jumpa orang tua nggak langsung nikah begitu, toh nanti kalo tidak jodoh macam jadi sahabat saja, tapi kalo hubungan macam ini hati-hati ukhti sayang, jangan sampai syetan menguasai kita, lelaki memang di berikan kelebihan syahwat kita saja yang wanita agar lebih paham dan berhati-hati, lebih dekatkan diri pada Allah ya ukhti" Lanjutku mencoba memberi nasihat, meskipun aku juga kadang sempat tergoda dengan hal ini, makin tinggi pemahaman agamaku rasa makin berat ujian godaan itu.
"Iya Ukh, parahnya anapun ikut arus ukh, ana sms dia, tanya kabanya, kami belum pernah bertemu langsung sebelumnya Ukh, ana menyesal melakukan hal itu Ukh, ana tahu itu dosa, ana sepertinya sudah mulai mencintainya Ukh...astaghfirullah...apa yang harus ana lakukan" pertentangan jiwa telah terjadi dalam jiwa saudaraku ini, aku ikut merasakan pilunya, di satu sisi ia ingin menjaga prinsipnya salah satu sisi anugera cinta tak dapat di tolak.
Siapapun lelaki itu, aku akan langsung tampar dia jika aku tahu siapa dia namun aku juga seorang wanita yang tak punya daya jika kelak hal itu juga terjadi padaku, masihkah aku bisa menjaga prinsip kehormatanku dengan baik, Ya Allah berikanlah aku seseorang yang benar-benar bisa menjaga kehormatanku.
"Ini ulah ucapan I Love U yang kamu umbar pada waktu yang tak tepat wahai kaum adam "
"Sadar nggak, betapa mudahnya seorang lelaki meruntuhkan izzah seorang wanita dengan kata-kata cinta"
"Jika kamu punya adik atau kakak perempuan, sesekali tanyakan pada mereka bagaimana perempuan itu hatinya, pikir dulu sebelum terucap"
"Kalian tahu sekali apa kelemahan kami, nanum kalian begitu tega melakukannya, sungguh terlalu"
Ingin kupeluk saudariku itu, aku merasakan betapa menderitanya ia sekarang, Jika cinta itu menjelma seperti cinta Zulaikha pada Yusuf, apakah si lelaki itu tahu?? jika ternyata tidak berjodoh, apakah si lelaki itu mau bertanggung jawab atas lisan yang telah terucap itu?? Aku pun menangis memohonkan doa agar Allah kembali genggam hatinya ke jalan yang terbaik.
"Ukhti...La tahzan, apa yang telah terjadi cukuplah jadi pelajaran, bersyukur alhamdulillah Ukhti merasa bersalah dan menyesal, lihat sahabat wanita kita di luar sana, dengan dosa besar saja mereka bahkan tidak peduli lagi, saat ini yang Ukhti lakukan adalah terus dekatkan diri kepada Allah yah, minimkan interaksi dengan si lelaki jika tidak terlalu penting, kalo bisa jangan."
"Jika Dia minta waktu untuk selesaikan studynya, berikan apa yang dia mau, berarti sebelum ijab dan khabul ukhti bukan milik dia, tidak ada istilah booking calon istri dalam agama kita, kalo mau beli yah langsung ijab khabul ^_^. Jika jodoh insya Allah akan dipertemukan dalam waktu yang tepat oleh Allah, Ukhti yakin saja wanita yang baik itu untuk lelaki yang baik, jadi jangan cemas dan galau yah"
"Jika Allah anugerahkan rasa Cinta jangan sampai mengalahkan rasa cinta pada Allah itu sendiri, Ukhti jalani saja bagaimana kehidupan Ukhti biasanya, berikan kesuksesan itu segera ke orang tua kita, family kita, karena merekalah Cinta Abadi kita saat ini.
"Iya Ukh, ukhti berikan ana banyak pencerahan, rasa ini benar buat hidup ana berantakan Ukh, ana kini suka ingin tahu apa yang sedang ia lakukan, ana lihat terus statusnya walaupun ana tidak lakukan apa-apa, melihatnya saja sudah lega" Ujarnya polos, aku menggigit bibir, gadis sepolos ini tak boleh kubiarkan jatuh pada cara yang salah. Sungguh terlalu kamu wahai lelaki yang telah buat saudariku begini argttttttttttt *ingin cekik Berubahhhhh jadi kuntil juga ne gue nelusup malam-malam ke rumahnya haahahaha
"Nah, sekarangkan ukhti dah tahu itu salah, jaga interaksi sama dia, bersabar saja dan berdoa, Ukhti sekarang sibukkan saja dengan aktivitas ukthti yang super duper Wow itu yah, jangan mau jatuh karena yang namanya Cinta, orang sehebat Ukhti banyak pastinya yang mengincar, namun mungkin pada mental pecundang semua, Allah belum kirim yang pangeran berkuda putih yang berani meminang ke orang tua, tidak apa ini namanya ujian cinta, harus dihadapi dengan cara yang bijak. Oke. Jangan galau lagi yah" Lanjutku bersemangat.
"Tapi jujur Ukh, dia itu lelaki idaman ana, gagah, berpendidikan tinggi, baik banget, cerdas, dan ana rasa dia serius dengan pesan itu, karena ana kenal dia sosok yang serius, nggak pernah neko-neko" lanjutnya membela si lelaki misterius yang sukses rebut hati bidadari ini.
"Iyah, alhamdulillah Ukh, baguslah kalo begitu, namun ingat Ukh, kriteria agama yang bagus adalah aspek no 1 dalam memutuskan, kalo dia serius dengan ukhti maka dia akan hargai keputusan ukhti untuk tidak terlalu berinteraksi sampai tiba waktunya, apalagi tadi orangnya berpendidikan pasti nggak bakal kayak pemuda alay, so kalo baik budi dan agamanya aku ikut mendokan kalo kalian berjodoh yah, yang aku pesankan jangan sampai Cinta Ukhti sama dia kalahkan Cinta Sama Allah justru karena cinta ini Ukhti harus lebih dekat sama Allah, biar nanti di pernikahan dan rumah tangga samara dan berkah.
"Jaga lisannya itu dalam penghambaan Ukh pada Allah, sekarang sudah saatnya ukhti mempersiapkan menjadi seseorang Istri yang Shaliha nantinya, sebagai seorang wanita banyak sekali kewajiban kita ukhti, sebagai Istri kita harus tahu bagaimana melayani suami dengan baik, merapikan rumah, menjaga hubungan dengan mertua, keluarga besan dll, menjadi Ibu nantinya, apalagi Ukhti juga seorang bisniswoman dan akademisi, nah masih banyak yang harus dipelajari, anggap saja ketika dia fokus dengan studynya, ukht juga fokus dalam mempersiapkan diri. Jangan sampai kewajiban pokok sebagai wanita terlupakan karena karier, bagaimanapun wanita lebih utama tugasnya dirumah agar bisa lahirkan generasi syuhada " Lanjutku seperti ustadzah saja nih, seperti udah pernah alami ajah....hiks hiks.
"Subhanallah, Ukhti Syukron Jazakillah, ana benar-benar dapat ilmu yang berharga hari ini, Ukhti sangat luar biasa, beruntung sekali orang yang mendapatkan Ukhti nanti" Lanjutnya, aku yakin muka cerianya nongol.
"Biasa saja Ukh, justru ana yang beruntung mendapatkan calon suami ana nanti, karena ia tentunya jauh lebih baik dari ana" jawabku tersenyum.
"Luar biasa....ana sangat beruntung masih ada yang mengingatkan ana dalam hal ini, moga Ukhti juga lekas dapat jodoh yah, dan ana yakin pasti juga sedasyat ukhti baik hatinya"
"Oh iya gimana bisnis ukhti?? jadi lanjut ke jepan?? bla....bla...
Obrolanku berlanjut ke percakapan biasa. So, hikmah yang dapat ku ambil dalam kisah ini adalah justru orang yang tahu akan ilmu agama itu rentan akan godaan, kalo tidak pandai yah bisa terjerumus, maaf, maklum saja sahabat yang dulu aku kenal sebagai aktivis dakwah justru sekarang aku lihat tak lebih sama dari orang yang tak paham agama, pacaran juga pun diam-diam, bilang hanya teman rupanya taaruf ilegal bahkan ada yang udah komitmen mau nikah ntar selesai study. Virus MERAH JAMBU emang virus yang paling TOP kalo mau jatuhkan prinsip seorang yang ngaku jagain agama. So kadang gondok juga dengar orang-orang bilang, Jilbab ajah yang besar, bilang nggak boleh pacaran tapi BBM an aktif, FB an juga, dll, kedok doang. yah nggak bisa disalahin juga orang bilang macam tu yah, Coz yang berjilbab mah banyak, tapi yang benar2 jaga prinsip kan tergantung orangnya. tapi tetep seharusnya jilbab nggak dipakai doang, dijagain nama baik JILBAB tu.
Nah, bagi kaum lelaki nih, jangan asal bilang cinta kalo belum waktunya, kalo memang mau serius sama anak gadis orang langsung bilang orang tuanya. So, kalo belum siap, kamu jagain saja dari jauh, lihat ajah dari jauh, kamu pasti nggak tahukan?? seberapa menderitanya kaum kami, apalagi yang berhati lembut ni, niat mau ibadah jadi rusak karena kalian mengantungnya macam tu, kan nggak semua wanita yang bijak, yang tahu bagaimana cara mengatasinya. Jangan buat kami terpedaya dengan kata Cinta yang belum seharusnya terucap. Sahabat Muslimah moga kita tetep pegang teguh prinsip "Pacaran Setelah Menikah Lebih Ok "
Alhamdulilah, aku bisa nulis juga cerita ini, seperti menceritakan kisah sendiri jadinya hahhaha, Subhanallah, Allah benar-benar sayang banget ama aku Nih, dia berikan solusi dengan cara paling baik hohoh
Thanks Allah ^_^
29 Maret 2013
12.13 WIB in my Inspiring Room
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas koment dan sarannya, semoga menjadi ikhtibar bagi saya, agar terus belajar lebih baik