"Unni tambah uang Ici 200 ribu buat beli HP" Rengek adikku yang no 2 saat pulang ke Padang, ia ingin sekali beli HP yang ia inginkan.
"Haduh, Unni baru saja belanja produk 10 juta bulan ini, Unni benar-benar ngepres nih Dik"
Jawabku sedih tidak bisa penuhi keinginan dia, orang saja aku bantuin masa adik saja tidak, Ici sih datang saat uni lagi tak punya uang :(. Di awal bulan aku harus mengansur biaya Tour ke Bangkok 1.5 Juta lagi, Du ileh money merah biru itu hanya numpang saja ditanganku, aku masih dalam masa investasi, investasi dan investasi.
"Uang Ici ada sih Ni, tapi dipinjam sama orang, Ici sudah minta tapi ia banyak alasan, janji-janji saja" Ngomel Adikku
Ada gemuruh kesal dalam pikiranku, aku juga sering mengalaminya, janji palsu, di awal waktu meminjam sangat manis mulutnya, namun ketika minta seperti aku pula yang mengemis, padahal hak aku yang aku minta.
"Uni kan sudah bilang, kalo kita nggak ada masa buat pinjamkan orang kalo masih butuh seperti ini, okelah kalo punya banyak tabungan nanti, kasih saja orang tu, tapi inikan kita yang jadi repot" Giliran aku yang ngomel.
Orang yang dipinjam juga kadang kurang peka, kalo hutang yah harus dibayar, syukur orang sudah lapangkan waktu sulit, tapi kebanyakan orang yang kutemui, lembut orang tak ada minta, malah senang pilih diam dan pura-pura cuek, padahal kalo nggak bayar hutang siap-siap jadi penghuni neraka ^_^
Astaghfirullah aku kalo ngomel yah macam ni..susah di rem hahhaha...soalnya aku dan adik-adikku nggak pernah di ajarkan orang tua berhutang. Mending tahan kalo harus berhutang. Kami sudah biasa susah, diajari mandiri, nggak boleh repotkan orang banyak. Alhamdulillah ajaran orang tua buat kami semua belajar mandiri. Aku dan adik-adikku sekolah dengan beasiswa, kami berusaha bisa bantu Papa dan Mama yang hanya seorang petani biasa.
So, namun orang sekitar suka bilang kami kaya, bisa beli laptob , bisa beli ini dan itu. Opss alhamdulillah orang bilang macam tu, doa juga bagi aku dan keluarga, kalo untuk pendidikan orang tuaku amat support, terutama Mamaku, nyamperin dosen saja Mamaku berani buat adik aku dapat beasiswa. Nggak ada malu kalo buat pertahankan kesuksesan, ujar Mamaku. So, wajar saja aku tercipta macam ni, Mamaku yang ajar aku secara tak sengaja.
Orang tua aku pernah bilang begini " Nak, maafkan mama yah belum bisa berikan kalian rumah yang layak, tidurpun masih susun sarden begini, padahal kalian sudah gadis hampir dewasa, seharusnya kami dah kasih kalian rumah yang dah berloteng, kamar anak gadis toh bukan macam ni, tapi biaya sekolah kalian harus di utamakan dulu, belum bisa perbaiki rumah dan beli ini dan itu"
Subhanallah, mereka yang susah sekolahkan aku dan adik-adik masih pikirkan hal yang lebih baik buat aku dan adik-adik aku, Allah benar-benar berikan aku malaikat berwujud manusia, aku bangga dengan orang tua aku yang begitu care. Itulah yang buat aku kuat menjalani kehidupan bersama mereka.
"Mama..jangan bilang begitu, seharusnya aku sudah bisa gantikan Mama, seharusnya Mama tak perlu susah lagi, ndak usahlah pikirkan mau rumah bagus atau ndak ada isinya Ma, yang penting kita sama-sama bahagia disini, hidup rukun dan nggak ada rasa kurang karena semua saling lengkapin" Isakku.
"Iyah, nanti kalo kamu menikah bagaimana, mana ada yang mau kalo lihat kondisi kita begini? Sudah seharusnya perbaiki rumah Nak" Mama juga terisak
"Mama, ndak usah pikirkan itu yah...sekarang Mama jangan pikiran, Vhio bisa kok mah atasi masalah itu, Vhio juga nggak mau punya suami yang lihat dari sisi harta, biarlah seperti ini, mungkin saja Allah masih menguji kita, yang jelas Mama senang selalu, sabar dan jangan lupa Shalat" Isakanku makin menjadi-jadi. Mamaku masih suka tinggal shalatnya, karena kejar ini kejar itu, yah sekarang Mamalah yang jadi tulang punggung keluarga, pun Papa juga bekerja mengolah kolamnya.
Jika Allah ijinkan, berikanlah amalan aku yang sedikit ini buat Mama, karena Mama begitu karena ingin bahagiakan aku dan adik-adik.
Waktu berlalu, jatah hidupkupun perlahan hilang tahun ke tahun. Justru karena sudah terbiasa sulit aku jadi pekerja keras begini. Banyak orang yang kenal aku, adalah orang yang super ceria dan seperti tak ada duka yang melanda kehidupanku. Padahal karena sudah terlalu banyak duka yang kutahan aku jadi super ceria begini, aku tak mau buat hidupku macam orang yang tak punya Impian. Alhamdulillah dengan Impianku, aku bisa bertahan sampai saat ini, meskipun Allah berikan jalan yang berbeda.
Alhamdulillah, keluargaku masih lengkap saat ini dan masih harmonis tentunya, Yess
Moga hal ini masih Allah anugerahkan padaku saat aku jadi seorang presiden team nanti ^_^ aku akan boyong semua mereka ke kehidupan yang kami damba-dambakan selama bertahun-tahun. Sudah cukup lama mereka menunggu kesuksesanku, dan aku akan segera berikan itu, bersamaNya aku BISA.
Alhamdulillah, ketika adik minta uang aku sudah bisa kasih, alhamdulillah ya Allah, tak ada alasan bagiku untuk tidak bersyukur, semua proses kehidupanku amat berguna bagi perkembangan kepribadianku saat ini. Nah meskipun backround aku dari keluarga yang serba kekurangan segi ekonomi, orang tua tak pernah ajarkan berhutang, karena apa?? karena kami sekeluarga tahu harus usaha kalo mau dapatkan uang yah harus usaha. Dulu Mama seringkali kena hina oleh tetangga karena mati-matian sekolahkan anak, sampai-sampai tak mikirin badan, namun sekarang mereka cuma bisa tutup mulut lihat aku dan adik-adikku berprestasi semua, so baru itu yang bisa aku kasih buat kedua orang tuaku.
Perjuanganku meraih sukses baru saja dimulai, dan aku yakin orang tuaku adalah partner bisnis aku yang akan aku ubah jadi berlianku. Makanya aku paling kesal sama orang yanng hutang tapi nggak ada usaha untuk mengembalikan sesuai janji. Makanya aku saat ini wanti-wanti banget deh hutang-hutangin orang, pun aku kenal dia tahu agama, kadang nggak jadi jaminan juga tanggung jawab balikin tepat waktu. dari pada nabung dosa karena ngomel pas minta hutang, mending aku gunakan buat sedekah deh.
Okelah, aku dan adikku mau beli HP buat dia. Alhamdulillah, setelah menulis ini, aku akan berikan apapun buat senyum adik-adikku, nanti cari lagi deh..insya allah rejeki udah ada yang ngatur ^_^
Moga aku bisa jadi Kakak dan jadi contoh yang baik buat adik-adik aku, HARUS TEGAR KALO MAU BAHAGIA *_*
28 Maret 2013, 14.54 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas koment dan sarannya, semoga menjadi ikhtibar bagi saya, agar terus belajar lebih baik