Langit mengerang berkilatan cahaya, hujan makin deras, kupercepat langkahku melompati genangan-genangan air. Bapak memanggilku sambil berlari juga. Hari ini aku di ajak Bapak ke ladang, melihat kolam dan sawahnya. Pematang sawah yang belum berbuah itu membuat kami harus berhati-hati, bapak memotong dahan pisang dan memberikannya padaku.
"Trus bapak pake apa??" Tanyaku berteriak melawan guyur hujan
"Jangan rewel, pakai saja, ayo lekas nanti makin deras" Ujar Bapak
Kuikuti langkah bapak, rumput basah itu mengingatkanku saat aku kecil dulu, inilah jalan setapak yang sering ku lewati saat masa pindah-pindah dulu. Dulu sering sekali aku dan keluarga pindah rumah, untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Ibu, aku dan adik-adik selalu ikuti kata bapak, yang penting Bapak dan Ibuk masih mau sekolahkan kami. Sejak kuliah di Padang, ini untuk sekian kalinya aku keladang, jarang sekali aku ketempat ini lagi. Disana sini sudah banyak belukar, tidak seperti waktu kami masih tinggal disini. Kupandangi sawah yang ditumbuhi padi itu, pikiranku kembali ke beberapa tahun lalu, aku ingat saat kami berkebun kacang tanah.
Hmm...aku paling senang kalau sore membersihkan lahan kacang, tanahnya gembur dan coklat, lembut sekali ditangan, itu kerja bakteri Rhizobium sp yang buat tanah jadi gembur begitu. Subahanallah andaikan tempat ini kelak bisa kujadikan tempat paling nyaman untuk keluargaku, Aaamin Ya Allah.
Hujan mulai reda, Bapak membawaku ke kolam pertama "Nah ini lihat yah, bapak kasih makan....byurrrrrrrrrrrrr" Mulut-mulut ikan itu muncul diperairan, Bapak tersenyum, aku sumringah, banyaknya ikan bapak sekarang. Lanjut ke kolam berikutnya, dan seterusnya ke kolam yang masih digarap, masih setengah jadi.
Bapak sekarang ketua tani di kelompoknya, berkat bantuan dana pemerintah itulah bapak dan kawannya bisa mengembangakan lahan perikanan mereka. Bapak sangat profesional, meskipun hanya tamat SD, dia sangat lihai dalam menyusun laporan, meskipun tidak akan sepintar sarjana ekonomi. Untung saja aku pernah baca buku ekonomi, aku bisa ajari Bapak bagaimana cara membuat laporan yang baik.
"Nah itu gunanya Bapak kuliahkan anak-anak Bapak tinggi-tinggi" Ujar Bapak tersenyum.
Aku bertiga bersaudara, sangat dijaga bapak dengan baik, apalagi kami semua perempuan, kalau aku tidak pulang saja bapak pasti merajuk, kadang aku rada gemes juga bapak bertingkah seperti anak kecil. Rupanya Ibuk bilang, bapak tidak ingin jauh-jauh dari kami.
######
Hujan kembali deras, aku berteduh dirumah kecil tempat aku dibesarkan, tapi saat ini kondisi rumahnya tidak teratur lagi, berantakan. "Nah..kan udah nampak tu, Bapak sudah siapkan buat masa depan kalian, rajin-rajin saja sekolah, abis sekolah dapat kerja yang baik, jangan yang lain-lain dulu yang dikejar, kalo jodoh ndak usah di kejar, kalau sudah punya pekerjaan bakal datang sendiri" Lanjut Bapak berwejangan. Aku hanya mendengarkannya dengan masygul.
"Terima Kasih Bapak " Bathinku terharu, aku punya orang tua yang sangat luar biasa.
"Dulu bapak ndak yakin bisa sekolahkan kau, masih ingat baju pramuka waktu SD saja dapat waktu banjir, SMP, SMA dan kini sudah mau lulus, ndak terasa sudah terlewati. Kau anak paling tua, jadi contoh buat adik-adik, jangan sampai apa ucapan orang terjadi, kuliahkan anak ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga. Kalau mau jadi Ibu rumah tangga saja ngapain sekolah" Ujar Bapak lagi.
Aku paham kenapa bapak berbicara seperti itu, karena banyak sekali anak gadis di kampungku, yang kuliah tapi ujung-ujungnya berhenti dan jadi ibu rumah tangga, Bapak sangat takut jika hal itu terjadi pada kami anak-anaknya. Bapak mau anaknya jadi Dosen dan jadi Dokter, Aaamin Ya Allah Bapak.
"Nanti kalau sudah punya pekerjaan tetap, kan hari libur bisa keladang buat olahraga, kelola dengan baik harta yang sudah kami usahakan ini buat kalian, jangan sampai putus silahturahmi karena harta, jaga dengan baik, gunakan untuk sekolah cucu-cucu bapak nanti.
##### Subhanallah, sudah sejauh itu masa depan kami dipikiran Bapak, Aku harus segera berikan kesuksesanku pada mereka, tidak boleh mereka terlalu lama mengkhawatirkanku, Ku Foto Bapak dengan kolam-kolamnya, ia nampak senang sekali.
Pak ini foto before bapak dengan kolam ini, Next Time akan ada foto After yang jauh lebih Indah, Aaamin ya Allah. Berikan Bapak dan Ibuk umur yang panjang, hingga ia bisa lihat step by step kami akan membahagiakannya.

By : Viona Novelia
Selasa, 19 Februari 2013
19.30 in My Inspiring Room
Setelah kian lama tak menulis, agak terbata dalam menuangkan ide, Hfff...menulis harus selalu dilatih, moga tetep semangat :D
Moga bermanfaat yah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas koment dan sarannya, semoga menjadi ikhtibar bagi saya, agar terus belajar lebih baik